Header Ads

Kesalahan Yang Sering Terjadi Di Social Media



Kita sering melihat dan tertarik kepada brand-brand besar yang telah mempunyai follower banyak, setiap kali mereka posting selalu saja ada yang like, retweet, dan share.selain itu banyak juga yang mengaku sukses berjualan melalui facebook, bbm, twitter, dll.

Namun ketika kita yang mencoba, hasilnya tidak sama dan mengecewakan.

Kita sudah buat akun/page, profil sudah lengkap, konten sudah banyak yang menarik, tapi follower masih saja sedikit diangka ratusan.

Atau sudah punya follower tapi tingkat transaksi penjualan tidak meningkat.

Oleh karena itu pahami hal-hal yang seharusnya anda hindari dalam melakukan Pemasaran melalui Sosial Media, berikut bahasannya :

1. Berharap Penjualan Langsung Dari Socmed

Ketika anda membuka Facebook, apa yang seringnya anda cari ? apakah ingin membeli suatu produk, atau hanya sekedar ingin melihat timeline/foto-foto, lihat kabar berita dari kenalan, teman, atau keluarga anda?

Biasanya kebanyakan dari kita akan menjawab yang kedua.

Screenshot_167

94% orang menggunakan social media untuk tujuan teman, keluarga, melihat foto-foto, chatting, atau membaca status mereka. Bahkan sebanyak 62% merasa social media tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli.

Sehingga anda jangan terlalu banyak berharap bahwa dengan memposting/update sehari 10x, maka penjualan anda akan meningkat, belum tentu.

Baik, kalau seperti itu.., lantas kenapa ada banyak akun brand di socmed yang berhasil mendapatkan banyak follower ?, baik.., simak jawabannya dibawah.

Solusi untuk mengoptimalkan Socmed Anda :

Solusi Kesalahan #1

Rubah mindset anda yang semula “ingin menjual di socmed” menjadi “ingin membangun brand”. (menjual ↔ membangun brand).

Memang ada sebagian kecil orang yang membeli produk melalui socmed seketika itu juga, istilahnya “impulse buyer”, namun target orang seperti itu sangat kecil.

salah satu socmed populer, yaitu facebook mempunyai fitur penjualan, fitur ini bisa anda manfaatkan untuk menjual produk secara langsung. Namun untuk optimasi website dengan SEO sebaiknya menggunakan teknik konten link seperti yang dibahas pada post sebelumnya.

Oleh karena itu, tujuan anda aktif di social media bukanlah untuk menjual, tapi membangun brand.

Kebanyakan social media memang tidak terlalu aktif dalam menghasilkan penjualan, social media akan sangat cocok sebagai sarana untuk mengenal dan mempererat hubungan yang nantinya akan bisa berdampak positif. Nah sekarang coba anda perhatikan apa yang dilakukan oleh brand-brand besar dalam menggunakan socmed.

2. Selalu Berbicara Tentang Diri Sendiri

Banyak dari kita selalu suka dan bangga dengan diri sendiri, padahal orang lain belum tentu. Begitu juga dengan apa yang anda posting di sosmed.

Seperti dijelaskan diatas, bahwa orang menggunakan sosmed itu tujuannya adalah sekedar melihat kabar teman, atau kerabat keluarga. Jarang sekali ada yang mencari kemudian membeli langsung.

Screenshot_168
Info Grafis alasan pengguna socmed yang dirilis oleh GlobalWebIndex
Dari gambar diatas dapat di ketahui bahwa jarang atau tidak ada samasekali yang mencari “produk terbaru yang dijual untuk dibeli”.

Kebanyakan dari mereka mampir ke socmed hanya untuk mencari kabar tentang teman atau keluarga, atau mencari konten yang menarik.

Jadi, kalau anda suka posting tentang produk terbaru, daftar harga produk, dan sejenisnya, tidak akan ada yang tertarik. Kalaupun ada hanya sedikit.

Solusi Kesalahan #2

Let it flow, biarkan saja mengalir seperti arus air sungai membawa kepada tujuan mereka, halah..

Mereka tidak tahu bisnis anda karena belum mengenalnya, nah dari pada membuat konten yang belum tentu mereka sukai, maka alangkah baiknya jika anda sediakan dulu konten yang mereka sukai. Buatlah konten yang “nyerempet-nyerempet” topiknya sesuai konten yang anda miliki, tidak nyerempet pun tidak apa-apa.

dengan begitu barulah akun anda layak untuk difollow. Salah satu contoh penggunaan socmed yang buaguss : 213

Konten yang menarik minat banyak orang, bermanfaat, relevan dengan topik konten dan produk yang dijual

3. Menganggap Konten adalah Raja

Perlu anda ketahui bahwa konten memang raja,maksudnya tanpa konten yang berkualitas dan menarik, mustahil bisa mendapatkan hasil yang bagus.kontenadalah raja

Namun di Socmed berbeda, kualitas konten penting., tapi ada yang lebih krusial (lebih penting) , yaitu Konteks.

Konteks adalah makna sesungguhnya dari suatu maksud penyampaian, halah.. njelimet ya.. hehe. Sesuatu yang melatarbelakangi sebuah kejadian, ide, pernyataan, atau gagasan sehingga semuanya terhubung dan bisa dipahami dengan jelas.

Bukan hanya menarik, namun konten yang anda post haruslah yang sesuai pasar anda. Kalau hanya ingin menarik maka anda dapat memasang gambar ataupun video yang lucu, namun kalau tidak sesuai pasar yang anda target, akan banyak orang yang like, share yang tidak akan membeli produk atau jasa anda. Banyak follower tapi akan percuma.

Solusi Kesalahan #3

Buatlah Buyer Persona (Bukan Personal ya )

Buyer Persona adalah gambaran atau profil dari orang-orang yang akan tertarik dengan produk/jasa anda dan kemudian memiliki kemampuan untuk membeli dari anda.

Contoh anda jualan Tiket Pesawat, maka persona-nya adalah orang-orang yang sering melakukan bepergian ke luar pulau, atau luar negeri, bukan orang lain.

Kemudian temukan konten seperti  apa yang membuat mereka tertarik. Jangan membuat konten yang terlalu umum, apalagi konten yang tidak menarik bagi persona anda.

4. Menggunakan Social Media Dengan Cara Yang Salah

Banyak dari kita menggunakan socmed untuk memposting hal-hal yang berkaitan dengan diri kita sendiri. iya kalau sudah banyak follower , tapi kalau follower nya masih sedikit atau bahkan belum punya, kan repot. Ibarat berpidato di ruangan kosong tidak ada orang-orangnya.

Solusi :

Biasanya orang menggunakan socmed untuk tujuan mendapatkan traffic website lebh banyak dengan tujuan akhirnya adalah transaksi pembelian dari pengunjung.

Kalau anda sudah mempunyai traffic dari sumber lain itu lebih bagus, seperti dari blog, iklan, dan lain-lain. Namun kalau anda ingin mendapatkan traffic dari social media, maka anda harus Bersosialisasi.

Bersosialisasi di medsos ada 2, yaitu : Ke Dalam dan Ke Luar.

Bersosialisasi ke dalam , artinya anda harus menjawab dan melayani komentar-komentar, mentions yang ada di postingan anda, tunjukkankalau anda bukan robot.

Bersosialisasi Ke Luar, artinya anda mencari tempat untuk masuk ke forum, group-group facebook dan kemudian aktif didalamnya, hal-hal yang dpat anda lakukan disana :

Buat Posting yang menarik
Menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka
Berdiskusi yang bermanfaat
Mengundang mereka ke tempat anda.
5. Menggunakan Cara Licik Untuk Mendapatkan Follower dan Like.

Mungkin anda pernah membayangkan bagaimana untuk mendapatkan banyak follower dan like instan secara cepat dan banyak,kemudian anda membeli follower dan like dari penyedia jasa layanan tersebut.

Memang dari cara itu bisa saja anda mendapat follower dan like yang banyak, namun beberapa socmed mempunyai sistem algoritma yang mampu untuk mengenali mana yang menggunakan cara yang alami dan tidak.Theyre-not-real-followers

salah satunya facebook, sistem algoritmanya mampu menganalisa tingkat interaksi antara sebuah page dan followernya. Kalau anda membeli follower, orang-orang yang like itu sama sekali tidak tertarik dengan dengan anda, sehingga mereka tidak akan berinteraksi sama sekali. Interaksi yang rendah menyebabkan sistem algoritma tadi secara otomatis akan megangggap bahwa page/halaman anda adalah spam. Setelah itu seluruh post anda tidak akan masuk ke news feed mereka, semua terfilter secara otomatis.

Jadi, kalau anda membeli followers, sama saja dengan membunuh page anda sendiri.

Solusi :

Cari follower dengan cara yang baik dan natural, buat konten yang menarik, jangan cari follower yang tidak akan tertarik dengan konten anda.

Jangan membeli Like dan Follower.

6. Menggunakan Prinsip 4P, bukan 4E !

Banyak sekali pelaku dunia usaha menggunakana prinsip 4E dalam memasarkan produk/jasa mereka, bukan salah, malahan itu adalah teknik pemasaran yang mantap dan bagus.marketingmix

Prinsip 4P adalah :

Product – berbicara tentang keunggulan produk
Price – memberitahu harga produk, memberikan diskon
Place – memberitahu lokasi toko
Promotion – mengajak mereka untuk membeli
Namun, jika anda mengunakan Social media sebagai sarana pemasaran, maka prinsip 4P tidak akan terlalu optimal, tidak akan ada yang peduli, semua follower akan pergi.

solusi :

Prinsip 4P sangat baik digunakan di belakang layar.  Untuk pemasaran di Social Media gunakanlah prinsip 4E :

Engage – ajak mereka berinteraksi
Educate – buat konten yang informatif, mendidik, bermanfaat
Excite – buat konten yang membuat mereka antusias agar mereka kembali lagi kepada anda
Evangelize – buat mereka supaya merekomendasikan produk anda kepada orang lain
Jika telah berhasil melakukan prinsip 4E diatas, maka strategi pemasaran socmed anda akan sukses.

7. Menganggap Socmed Sebagai Satu-Satunya Media Pemasaran

Bayangkan ketika anda sudah mempunyai follower 100 juta, wow keren ! tetapi pada suatu waktu medsosmu tiba-tiba tutup.

Maka apa yang terjadi, anda akan kehilangan follower, kehilangan cutomer potensial, kehilangan pembeli yang sangat banyak,.. wew tragis !

Dan parahnya lagi, anda tidak mempunyai kontak cadangan. socmed tidak mengijinkan anda untuk memperoleh kontak mereka. Maka yang bisa anda lakukan adalah melakukan dari nol.., what !! capek deh.

Solusi :

Dalam pemasaran online, kita mengenal 4 jenis media:

Owned media : Milik kita sepenuhnya. Misalnya website, email list, blog
Paid media : Iklan berbayar
Earned media : Kustomer loyal yang merekomendasikan bisnis anda
Rented media : Social media (Facebook, Twitter, dll.)
Sebenarnya yang kita lakukan di socmed adalah menyewa (rent), follower yang anda punya, dan bahkan akun anda sendiri adalah miliknya pak lek mark zukerberg, pendiri facebook.

Paid Media dan Rented Media itu hanya sarana untuk  mengembangkan Owned Media dan Earned media yang merupakan milik anda sepenuhnya.

Social Media hanya kita manfaatkan untuk membangun Brand.

Buat Website anda sendiri, dan bawa orang-orang untuk masuk ke websiste anda. Dan sekali lagi, jangan menganggap Social media sebagai “rumah anda”.

Tips :

Jangan lakukan hal berikut :

Mencari “pembeli langsung” di social media
Menggunakan FB Ads untuk langsung mendapatkan pembeli
Membuat konten hanya di social media
Membuka “toko” di social media
Tapi lakukan hal Berikut :

Bangun brand di social media
Gunakan FB Ads untuk mendapatkan kontak mereka
Buat konten di website sendiri, gunakan social media sebagai tempat distribusinya
Giring orang yang ingin membeli ke website anda
Intinya adalah Jangan sepenuhnya mengandalkan tempat yang bukan milik anda. Kembangkan sendiri owned media anda (website anda). Dan terakhir jadikan owned media sebagai penyumbang terbesar transaksi anda dibandingkan rented media.

No comments

Powered by Blogger.